Selasa, 27 Mei 2008

PEDOMAN WAWANCARA DAN EVALUASI PENGELOLAAN KLIEN SUICIDE

Pada saat mengahadapi klien yang melakukan percobaan bunuh diri, klien boleh secara spontan menceritakan gagasannya bunuh dirinya, atau dengan cara menanyakan secara langsung pada klien. Sebelumnya awali pembicaraan dengan bertanya pada klien apakah ia pernah merasa ingin menyerah saja terhadap hidup ini? Atau mereka merasa lebih baik mati.

Lalu bicaralah dengan klien mengenai apa yang dipikirkan oleh klien? Dan catatlah semua pikiran itu. Begitu masalah yang dialami oleh klien mulai diperbincangkan, gunakan kata seprti “bunuh diri” dan “mati” daripada “cedera” atau “melukai” karena beberapa klien bingung tentang penggunaan kata-kata itu, dan kebanyakan mereka tidak mau mencederai dirinya, walaupun bila mereka ingin membunuh dirinya.

Ajukan pertanyaan seperti : berapa sering pikiran bunuh diri anda? Apakah pikiran bunuh diri anda makin meningkat? Apakah anda pernah punya pikiran yang kurang baik saja, atau pernahkah anda merencanakan cara bunuh diri? Apakah pikiran bunuh diri anda hanya sepintas lintas saja atau benar-benar serius? Sudah dipikirkan suatu cara tertentu untuk bunuh diri itu?

Pertanyaan terakhir untuk membantu dan memberi terapi, saat klien mengusulkan beberapa jalan untuk menghindarkan dirinya dari dilemanya. Bila mereka tidak membahasnya, apakah mereka putus asa terhadap hari esok? Bila iya demikian, apakah rasa takut mereka itu rasional? Dapatkan segala riwayat klien dari orang disekitarnya seperti keluarga atau tetangga yang dapat dipercaya bila klien tidak kooperatif.

EVALUASI DAN PENGELOLAAN BUNUH DIRI

1.Bila mengevaluasi klien yang cenderung bunuh diri, jangan tinggalkan mereka sendiri, singkirkan semua benda yang potensial berbahaya.

2.bila mengevaluasi klien yang baru saja mencoba bunuh diri, nilailah apakah usaha itu telah direncanakan atau hanya impulsif saja sambil menentukan derajat letalitasnya, kemungkinan klien pulih kembali.

3.pengelolaan bergantung sebagian besar pada diagnosis. klien dengan depresi berat dapat diobati sebagai pasien rawat jalan jika keluarganya dapat mengawasi mereka dengan seksama. Bila tidak lakukanlah rawat inap.

4.gagasan bunuh diri dari klien alkoholik biasanya akan membaik dalam beberapa hari dengan abstinensi.

5.gagasan bunuh diri pada klien skizofrenik harus diperhatikan secara serius karena mereka cenderung mempergunakan cara yang keras dan aneh dengan derajat letalitas tinggi

6.klien dengan gangguan kepribadian akan mengambil manfaat dari bantuan dan konfrontasi empatik dan perlu dilajutkan pendekatan secara rasional, bertanggung jawab pada masalah yang mencetuskan dan menyebabkan krisi tersebut. Keikutsertaan keluarga atau teman dan manipulasi lingkungan dapat membantu untuk menyelesaikan krisis yang membawa klien untuk bunuh diri.

7.perawat inap di rumah sakit jangka panjang dianjurkan bagi kasus dengan kecenderungan mutilasi diri, namun inap jangka pendek tidak akan mempengaruhi perilaku yang berulang ini.

SUMBER :Kaplan dan sadock. Sinopsis psikiatrik. Edisi ketujuh.

EDIT BY : MAYA

0 komentar: