Minggu, 25 Mei 2008

BUNUH DIRI PADA REMAJA

Bunuh Diri Pada Remaja

Kasus bunuh diri pada anak dan remaja semakin banyak terjadi dibandingkan sebelumnya. Dari hasil statistic di AMERIKA diperoleh data bahwa pada anak-anak di bawah umur 15 tahun sekitar 1-2 dari 100.000 anak memiliki keinginan bunuh diri, sedangkan pada umur 15-19 tahun, sekitar 11 dari 100.000 remaja yang ingin melakukan bunuh diri.Bunuh diri memiliki urutAN keempat pada anak-anak berumur 10-14 tahun dan urutan ketiga penyebab kematian pada remaja berumur 15-19 tahun. Percobaan bunuh diri yang tidak sampai menyebabkan kematian sangat sering terjadi. Setiap tahunnya 2-6% anak-anak yang mencoba bunuh diri tersebut langsung mati pada usaha bunuh diri yang utama. Dapat disimpulkan bahwa dari setiap 300 kasus percobaan bunuh diri, ada satu kasus yang membawa kematian.DefinisiPercobaan bunuh diri atau bunuh diri istilah yang digunakan ketika anak atau orang dewasa bermaksud sebagian atau seluruhnya/membuat dirinya mati dengan perbuatan sendiri.
a. Faktor biologis
Faktor-faktor biologis yang memiliki peranan yang bermakna dalam perkembangan masalah-masalah kesakitan termasuk penyalahgunaan zat. Riwayat bunuh diri, adiksi dan gangguan mental seperti depresi dalam keluarga, meningkatkan resiko kejadian bunuh diri.
b. gangguan mental pada anak
Anak yang terdiagnosis dengan gangguan mental seperti ADHD, depresi, kesulitan tidur atau gangguan bipolar, lebih beresiko melakukan bunuh diri dibandingkan populasi umum. Perasaan terisolasi atau tanpa penghargaan akan masa depan dapat membawa seseorang pada ide bunuh diri.
c. Penyalahgunaan zatPenyalahgunaan obat-obatan dan alcohol pada remaja memberikan resiko yang lebih tinggi terhadap kejadian bunuh diri karena pengaruhnya terhadap pola pikir yang diakibatkan oleh zat-zat tersebut. Jelasnya, banyak orang muda dengan konflik emosi mulai menggunakan obat-obatand. Kaum minoritasKaum minoritas termasuk gay, lesbian dan remaja biseksual memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya bunuh diri yaitu sekitar 300% lebih tinggi dari angka-angka nasional. Anak-anak sering mengalami stigma social dan prasangka dalam kehidupan kesehariannya dan kadang terlalu sering menjadi sasaran para penguasa yang tidak berbelas kasihan yang menyebabkan penderitaan secara emosional.
e. Masalah keluarga
Anak-anak dan remaja yang lari dari rumahnya juga berisiko terhadap kasus bunuh diri dan maslah serius lainnya dalam fisik dan mental. Keputusan untuk lari dari rumah secara umum dipacu oleh konflik keluarga dan pemberontakan. Seorang pemuda dapat menrasa sangat disalah-mengerti atau tidak dihargai lalu mulai membayangkan bahwa segala sesuatu akan lebih baik bila mereka keluar dari rumah. Beberapa anak memilih kabur dari rumah karena ingin berpetualang dan mengalmi kesendirian.f. Masalah social Masalah social dapat mendorong anak-anak pada ide bunuh diri, anak-anak yang mengalami kekerasan, kecanduan, kemiskinan, dan penyalahgunaan secara seksual, fisik dan emosinal memiliki resiko yang lebih besar untuk terjadinya bunuh diri pada anak dan remaja.g. Masalah sekolahBanyak ahli sepakat bahwa alasan lain penyebab meningkatnya insiden bunuh diri adalah tekanan pelajaran. Anak-anak berada di bawah tekanan orang tua, teman-teman dan tekanan dari dirinya sendiri untuk melakukan yang terbaik. Tantangan-tantangan akademis dan kegiatan ekstrakulikuler dapat menyebabkan stress yang sangat besar. Tekanan untuk mendapat tujuan yang tidak realistic dapat mendorong kaum muda untuk mempertimbnagkan melakukan bunuh diri. Anak-anak da remaja sebaiknya didorong untuk berjuan bagi tujuan yang realistic.h. Masalah cintaSebagai pelampiasan dari kehidupan keluarganya yang buruk, banyak remaja memilih untuk menjalin hubungan dengan lawan jenisnya. Bunuh diri serinmh terjadi saat orang tua menentang kejadian anaknya untuk menikah.Factor pendorongBila anak-anak merasa tertekan kemungkinan mereka mencoba bunuh diri akan meningkat sampai 7 kali yaitu sekitar 22% dari anak yang mengalami depresi. Anak-anak dan remaja yang mencoba bunuh diri mempunyai kemungkinan 8 kali lebih besar untuk menglami gangguan mood, 3 kali lebih mungkin untuk mengalami gangguan cemas, serta lebih mungkin terlibat dalam penyalahgunaan obat.Adanya riwayat yang melakukan bunuh diri dan ketersediaan senjata api juga meningkatkan resiko bunuh diri. Penyebab utama (hampir 90%) dari anak-anak den remaja yang mencoba untuk bunuh diri adalah adanya gangguan kejiwaan yaitu lebih dari 75% mempunyai riwayat gangguan jiwa.Terdapatnya factor-faktor resiko di atas memerlukan suatu penanganan yang serius, sebab bila anak-anak terus berfikir tentang kematian dan bahwa mati adalah jalan yang terbaik, mereka kemungkinan besar akan mencoba untuk bunuh diri.


edit by :olan dan putri

0 komentar: