Selasa, 27 Mei 2008

Suiside dan kebudayaan :
Kebudayaan mempengaruhi niat dan tekad seseorang individu untuk mengakhiri hidupnya disamping kedudukan sosial-ekonomi dan situasi extern yang merugikan. Menurut perkiraan dalam tahun 1966 di AS tiap 24 menit 1 orang mati karena bunuh diri.

Suiside dan Jenis kelamin:
Angka bunuh diri pada wanita lebih besar dari pada pria di semua negara dan sepanjang masa.

Suiside dan umur:
Angka bunuh diri meningkat dengan bertambahnya umur, kurvanya merupakan garis lurus yang mendaki. Pada wanita kurva ini naik sampai unur 60 tahun, kemudian menurun lagi. Anak-anak dibawah umur 15 tahun yang sekali melakukan bunuh diri. Beberapa penulis menemukan angka yang meningkat pada usia muda, yaitu antara 15 – 30 tahun.

Suiside dan status perkawinan:
Frekwensi suiside lebih kecil pada mereka yang sudah menikah, terutama mereka yang mempunyai anak, dibandingkan dengan mereka yang belum berkeluarga, janda atau cerai.

Suiside dan gangguan jiwa:
Pembagian menurut diagnosa klinik ialah :
· Psikosa
· Reaksi disosiasi
· Nerosa depresi
· Gangguan situasional sementara

Solomon membagi besarnya resiko bunuh diri dengan melihat adanya tanda-tanda tertentu, yaitu:tanda-tanda resiko berat dan tanda-tanda bahaya.
1. Tanda-tanda resiko berat ialah:
a.Keinginan mati yang sungguh-sungguh, pernyataan yang berulang-ulang bahwa ia ingin mati.
b. Adanya depresi dengan gejala rasa salah dan dosa terutama terhadap orang-orang yang sudah meninggal, rasa putus asa, ingin dihukum berat, rasa cemas yang hebat, rasa tidak berharga lagi, sangat berkurangnya nafsu makan, sex dan kegiatan, serta adanya gangguan tidur yang berat.
c. Adanya psikosa: terutama penderita psikosa yang impulsif, serta adanya perasaan curiga, ketakutan dan panik. Keadaan semakin berbahaya bila penderita mendengar suara yang memerintahkan membunuh dirinya.
2. Tanda-tanda bahaya ialah:
a. Pernah melakukan percobaan bunuh diri.
b. Penyakit yang menahun: penderita dengan penyakit kronis yang berat dapat melakukan bunuh diri karena depresi yang disebabkan penyakitnya.
c. Ketergantungan obat dan alkohol.
d. Hipochondriasis: keluhan fisik yang konstan dan bermacam-macam tanpa sebab yang organis dapat menimbulkan depresi yang berbahaya.
e. Bertambahnya umur: terutama pada pria, bertambahnya umur tanpa pekerjaan atau kesibukan yang berarti, dapat menambah perasaan bahwa hidup tidak berguna.
f. Pengasingan diri
g. Kebangkrutan kekayaan
h. Catatan bunuh diri
i. Kesukaran penyesuaian diri yang kronis
j. Tak jelas adanya keuntungan sekunder. Jika ancaman pasien tertuju pada orang tertentu disekitarnya, maka mungkin percobaan bunuh diri bertujuan untuk memanipulasi dan mengharapkan pertolongan, maka resikonya lebih kecil.
Sumber : W.F. MARAMIS. 2005. Surabaya: Airlangga University Press.

0 komentar: